Jumat, 10 Desember 2010

MAKKAH MEAN TIME ( MMT ) II

Menara Jam Makkah merupakan kompleks bangunan yang terletak di dekat Masjidil Haram. Dirancang oleh arsitek dari Dar al-Handasah Architects dan pembangunannya dilakukan oleh Saudi Bin Laden Group. Menghabisakan dana lebih dari 3 milliar dollar.
Dalam kompleks bangunan ini terdapat tujuh menara. Satu menara memiliki ketinggian di atas 6 menara lainnya dan dikhususkan untuk apartemen. Didalam menara-menara dibuat museum Islam dan observasi astronomi untuk tujuan ilmia internasional dan kegiatan religius.
Menara-merana itu juga akan diisi dengan pusat perbelanjaan, ruang konferensi dan fasilitas lain. Pembangunan konstruksinya sebenarnya sudah dimulai sejak 2004. Menara-menara memiliki sekitar 3000 kamar dan apartemen. Jika jumlah lantai di seluruh kompleks menara dihitung, jumlah total lantai mencapai 1.455.000 m2. Karenanya menara ini menjadi bangunan dengan jumlah lantai terluas di dunia mengalahkan The Venetian Macao, Makau, China.
Wakil Presiden dan General Manager Hotel Burj Sa'ah Makkah Palace Mohammad al-Arkoubi menguraikan detail menara ini. Panjang struktur beton menara utama 622 meter sedangkan panjang struktur baja yang berada diatasnya 155 meter. Karenanya, Menara Jam Makkah menjadi menara beton tertinggi di dunia.
Menara Jam Makkah dibuat mirip dengan jam Lonceng Big Ben yang berada di Menara St. Stephen, London. Selain bisa dilihat empat arah dari jarak maksimal 28,8 meter, jam dengan panjang 45 meter dan lebar 43 meter diterangi dua juta lampu LED dan tulisan Basmallah besar dengan huruf Arab, dan jika waktu sholat tiba, 21 ribu lampu hijau dan putih akan berpendar.
Jam raksasa yang ditempatkan di atas Makkah Royal Clock Tower ini beroperasi dengan standart sendiri yakni yakni Standart Waktu Saudi (AST) atau Makkah Mean Time. Standart waktu ini lebih cepat tiga jam ketimbang GMT. Karenanya jam yang mulai berdetak Kamis, 12 Agustus 2010 bertepatan dengan hari pertama Ramadhan di Arab Saudi ini diprediksi bakal menggeser posisi Greenwich.

*******


Dikutip dari : Buletin Jum'at AL-MAIDAH Edisi 50
4 Muharram 1432 H / 10 Desember 2010

Kamis, 02 Desember 2010

JIKA MMT DITERAPKAN

Belakangan ini dunia Islam dihebohkan dengan rencana pemerintahan Arab Saudi yang sedang merampungkan jam terbesar di dunia. Jam yang berbentuk kubus empat sisi dan memiliki diameter 40 meter ini dipasang di menara Abraj Al-Bait.
Jam Makkah ini ditemukan oleh Yasin a-Shouk asal Palestina. Ia mengatakan bahwa Jam Makkah bergerak berlawanan dengan arah jarum sebagaimana rotasi tawaf keliling Ka'bah. Penemuannya semakin menguat manakala April 2009 dilangsungkan konferensi ilmiah "Makkah sebagai Pusat Bumi : Teori dan Praktik" di Dhoha, Qatar yang kemudian menegaskan bahwa Makkah sebagai pusat Bumi.
Dengan dipasangnya jam terbesar ini, pemerintah Arab Saudi kemudian memiliki ambisi untuk menggeser kedudukan Greenwich Mean Time (GMT) di Inggris yang selama ini menjadi pusat waktu dunia, menjadi Makkah Mean Time (MMT)
Kenapa Makkah ?
Tahun 1978 Kepala Bagian Ilmu Ukur Bumi Universitas Riyadh, Saudi Arabia, Dr. Husain dan kawan-kawannya melakukan studi. Ia menemukan bahwa pada saat ditelaah dari ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah), Makkah adalah pusat bumi.
Kemudian pada konferensi di Dhoha-lah hasil penemuan itu dipublikasikan. Konferensi tersebut juga lahir rekomendasi berupa ajakan umat Islam di dunia untuk mengganti acuan waktu yang tadinya di Greenwich ke Makkah.
Hal itu juga dikuatkan dengan pernyataan Ulama Mesir Yusuf Qardhawi yang sepakat dengan pendapat Makkah sebagai pusat bumi. Lebih tepatnya sebagai poros bumi karena menurutnya Makkah berada di titik keselarasan magnetis (utara) sempurna bumi, selain itu Makkah merupakan Zona Nol Magnet.

*******
Dikutip dari : Buletin Jum'at AL-MAIDAH Edisi 49
Tahun XVIII, 26 Dzulhijah 1431 H / 3 Desember 2010