Jumat, 10 Desember 2010

MAKKAH MEAN TIME ( MMT ) II

Menara Jam Makkah merupakan kompleks bangunan yang terletak di dekat Masjidil Haram. Dirancang oleh arsitek dari Dar al-Handasah Architects dan pembangunannya dilakukan oleh Saudi Bin Laden Group. Menghabisakan dana lebih dari 3 milliar dollar.
Dalam kompleks bangunan ini terdapat tujuh menara. Satu menara memiliki ketinggian di atas 6 menara lainnya dan dikhususkan untuk apartemen. Didalam menara-menara dibuat museum Islam dan observasi astronomi untuk tujuan ilmia internasional dan kegiatan religius.
Menara-merana itu juga akan diisi dengan pusat perbelanjaan, ruang konferensi dan fasilitas lain. Pembangunan konstruksinya sebenarnya sudah dimulai sejak 2004. Menara-menara memiliki sekitar 3000 kamar dan apartemen. Jika jumlah lantai di seluruh kompleks menara dihitung, jumlah total lantai mencapai 1.455.000 m2. Karenanya menara ini menjadi bangunan dengan jumlah lantai terluas di dunia mengalahkan The Venetian Macao, Makau, China.
Wakil Presiden dan General Manager Hotel Burj Sa'ah Makkah Palace Mohammad al-Arkoubi menguraikan detail menara ini. Panjang struktur beton menara utama 622 meter sedangkan panjang struktur baja yang berada diatasnya 155 meter. Karenanya, Menara Jam Makkah menjadi menara beton tertinggi di dunia.
Menara Jam Makkah dibuat mirip dengan jam Lonceng Big Ben yang berada di Menara St. Stephen, London. Selain bisa dilihat empat arah dari jarak maksimal 28,8 meter, jam dengan panjang 45 meter dan lebar 43 meter diterangi dua juta lampu LED dan tulisan Basmallah besar dengan huruf Arab, dan jika waktu sholat tiba, 21 ribu lampu hijau dan putih akan berpendar.
Jam raksasa yang ditempatkan di atas Makkah Royal Clock Tower ini beroperasi dengan standart sendiri yakni yakni Standart Waktu Saudi (AST) atau Makkah Mean Time. Standart waktu ini lebih cepat tiga jam ketimbang GMT. Karenanya jam yang mulai berdetak Kamis, 12 Agustus 2010 bertepatan dengan hari pertama Ramadhan di Arab Saudi ini diprediksi bakal menggeser posisi Greenwich.

*******


Dikutip dari : Buletin Jum'at AL-MAIDAH Edisi 50
4 Muharram 1432 H / 10 Desember 2010

Kamis, 02 Desember 2010

JIKA MMT DITERAPKAN

Belakangan ini dunia Islam dihebohkan dengan rencana pemerintahan Arab Saudi yang sedang merampungkan jam terbesar di dunia. Jam yang berbentuk kubus empat sisi dan memiliki diameter 40 meter ini dipasang di menara Abraj Al-Bait.
Jam Makkah ini ditemukan oleh Yasin a-Shouk asal Palestina. Ia mengatakan bahwa Jam Makkah bergerak berlawanan dengan arah jarum sebagaimana rotasi tawaf keliling Ka'bah. Penemuannya semakin menguat manakala April 2009 dilangsungkan konferensi ilmiah "Makkah sebagai Pusat Bumi : Teori dan Praktik" di Dhoha, Qatar yang kemudian menegaskan bahwa Makkah sebagai pusat Bumi.
Dengan dipasangnya jam terbesar ini, pemerintah Arab Saudi kemudian memiliki ambisi untuk menggeser kedudukan Greenwich Mean Time (GMT) di Inggris yang selama ini menjadi pusat waktu dunia, menjadi Makkah Mean Time (MMT)
Kenapa Makkah ?
Tahun 1978 Kepala Bagian Ilmu Ukur Bumi Universitas Riyadh, Saudi Arabia, Dr. Husain dan kawan-kawannya melakukan studi. Ia menemukan bahwa pada saat ditelaah dari ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah), Makkah adalah pusat bumi.
Kemudian pada konferensi di Dhoha-lah hasil penemuan itu dipublikasikan. Konferensi tersebut juga lahir rekomendasi berupa ajakan umat Islam di dunia untuk mengganti acuan waktu yang tadinya di Greenwich ke Makkah.
Hal itu juga dikuatkan dengan pernyataan Ulama Mesir Yusuf Qardhawi yang sepakat dengan pendapat Makkah sebagai pusat bumi. Lebih tepatnya sebagai poros bumi karena menurutnya Makkah berada di titik keselarasan magnetis (utara) sempurna bumi, selain itu Makkah merupakan Zona Nol Magnet.

*******
Dikutip dari : Buletin Jum'at AL-MAIDAH Edisi 49
Tahun XVIII, 26 Dzulhijah 1431 H / 3 Desember 2010

Jumat, 26 November 2010

KISAH SEORANG BOCAH AMERIKA MASUK ISLAM

Rasulullah saw bersabda: ”Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)



Kisah bocah Amerika ini tidak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas.

Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar adzan.

Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ’Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, ”Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ?”

Wartawan itu berkata: ”Tidak”. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.

Bocah itu kembali berkata , ”Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ?”. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ”Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ?”

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ”Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.”Hari ini i-dus.com bertemakan tentang"Kisah Bocah Amerika Masuk Islam (Ane malu gan abis baca ini)

Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ?” Dia diam sesaat kemudian menjawab.

Bocah itu diam sesaat dan kemudian menjawab, ”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku”.

Wartawab bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan ?”

Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”. Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.

”Apakah cita-citamu ?” tanya wartawan

Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.

”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?” tanya wartawan lagi.

Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ”Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ”Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”

”Apakah cita-citamu yang lain ?” tanya wartawan.

“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.” jawab Muhammad

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”

”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?” tanya wartawan lagi.

Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.”

“Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?” tanya wartawan

Maka dia menjawab dengan meyakinkan : “Tentu”

”Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ?”

Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”

”Apakah engkau sholat di sekolahan ?”

”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari” jawab Muhammad

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,”Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ?”

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan.

*******


 Email dari seorang teman
From: Bambang Santoso <bambang.santoso76@yahoo.co.id>
Date: 2010/9/4

Senin, 22 November 2010

MENG-UPDATE NIAT

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh hanay dengan niatlah, amal itu sah dan bagi setiap orang adalah apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrah kepada ALLAH dan Rasul-NYA, ia berhijrah kepada ALLAH dan Rasul-NYA. Barangsiapa hijrahnya untuk dunia yang ia kejar atau demi wanita yang ingin dinikahinya, ia berhijrah kepada yang ditujunya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Niat mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam beribadah. Segala tindak tanduk yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari harus didasari dengan niat yang tulus dan penuh keikhlasan karena ALLAH SWT semata.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ALLAH tidak melihat (menilai) bentuk tubuh dan rupa kalian, tetapi ALLAH melihat hati kalian”. (HR. Muslim)
Hadits diatas menerangkan bahwa ALLAH SWT tidak melihat apa yang tampak dari kita. Maksudnya ALLAH SWT melihat niat yang bersemayam didalam hati setiap manusia. Hanya keikhlasan dan kemurnian niatlah yang ALLAH SWT terima di sisi-NYA.
Sesungguhnya niat merupakan roh dalam amal. Seperti halnya jasada yang tidak ternilai tanpa roh. Ia hanya tampak seperti bangkai yang tiada harga sedikitpun. Begitu juga amal, ia tidak akan bernilai tanpa niat. Segala amal yang dikerjakan tanpa niat tidak akan menghasilkan manfaat sedikitpun, hanya sia-sia semata.
Rasulullah SAW bersabda,” Tidak ada sholat bagi orang yang tidak berwudhu dan tidak ada amal bagi orang yang tidak berniat”.
Niat merupakan pengendali hati. Hati tidka akan lurus dalam mencapai suatu tujuan tanpa niat yang lurus. Itulah juga merupakan pengarah hati. Sebagaimana nahkoda yang berlayar di lautan luas, ia tidak akan mencapai pulau yang hendak dituju tanpa pengarah arah. Selain itu, niat juga awal suatu perjalanan. Nilai akhir suatu perjalanan sangat ditentukan oleh niat awal perjalanan.
Meski begitu, terkadang ada perubahan niat di akhir perjalanan, dari niat yang baik berubah menjadi niat yang buruk di akhir perjalanan. Maka dari itu, kita diharuskan meng-update niat di awal, tengah dan akhir perjalanan.

Buletin Jum’at AL-MAIDAH Edisi 44, Tahun XIX
11 Dzulqaidah 1430 H

Minggu, 21 November 2010

MENGAPA RASUL MENYURUH KITA MAKAN DAN MINUM SAMBIL DUDUK

Dari Anas r.a. dari Nabi saw.: "Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri. Qatadah berkata, "Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa itu lebih buruk."
Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut.
Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan. Adapun rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!
Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.
Dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringter. Sfringter adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri. Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih.
Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disalurkan ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: "Lihatlah orang itu duduk seperti budak." Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: "Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak." Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan.
Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan" (HR Bukhari)

SINAR CAHAYA AYAT KURSI

Email dari seorang teman.....

Dalam sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk   di atas pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda mendengar jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan lari bersama-sama dengan salam itu.

     Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:

     1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring  di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang  Malaikat memeliharanya hingga subuh.

     2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap  sembahyang Fardhu, dia akan berada dalam  lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

     3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap  sembahyang, dia akan  masuk syurga dan barang  siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya.

     4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap  shalat fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia  setiap hati orang yang bersyukur, setiap perbuatan orang yang benar,
pahala nabi2, serta Allah melimpahkan rahmat padanya.

     5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua memohon
             keampunan dan mendoakan baginya.

     6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir  sembahyang, Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati  syahid.

     7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.

     Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S.A.W. bersabda, "Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..."
     "Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk Dunia-mu,utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk Ak hirat-mu"

     Subhanallah. ..

    
Semoga setelah membaca info ini kirimkan ke sejumlah orang yang anda kenal  dan Insya Allah ridha Allah akan dianugerahkan  kepada setiap orang yang anda kirim.

     AMIEN.....

Jumat, 19 November 2010

MAN A'JABUL KHALQI IMANAN

"Man a'jabul khalqi imanan ?". Siapakah yang paling menajubkan Imannya ?

"Wahai manusia, siapakah makhluk Allah yang imannya paling menakjubkan (man a'jabul khalqi imanan)?" Demikian pertanyaan Nabi Muhammad kepada sahabatnya di suatu pagi. Para sahabat langsung menjawab, "Malaikat!".

Nabi menukas, "Bagaimana para malaikat tidak beriman sedangkan mereka pelaksana perintah Allah?" Sahabat menjawab lagi, "kalau begitu, para Nabi-lah yang imannya paling menakjubkan!" "Bagaimana para Nabi tidak beriman, padahal wahyu turun kepada mereka," sahut Nabi.

Untuk ketiga kalinya, sahabat mencoba memberikan jawaban, "kalau begitu, sahabat-sahabatmu ya Rasul." Nabi pun menolak jawaban itu dengan berkata, "Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan."

Rasul yang mulia meneruskan kalimatnya, "Orang yang imannya paling menakjubkan adalah kaum yang datang sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, walaupun mereka tidak melihatku. Mereka benarkan aku tanpa pernah melihatku. Mereka temukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka amalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka bela aku seperti kalian membela aku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan ikhwanku itu" samapi tujuh kali !

Kamipun ingin berjumpa denganmu ya Rosululloh
...


 

 
 
 
 12 BARISAN DI AKHIRAT

 
Suatu ketika, Muaz bin Jabal ra
menghadap Rasulullah Saw dan bertanya:"Wahai Rasulullah, tolong uraikan
kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka
kamu sekalian datang berbaris-baris" Surah an-Naba':18
Mendengar pertanyaan itu, baginda
menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: 'wahai Muaz, engkau
telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring,
dikumpulkan berbaris-baris.' Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....

 
BARISAN PERTAMA
 Digiring dari kubur dengan tidak
bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari
sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah
neraka..." 
 BARISAN KEDUA
 Digiring dari kubur berbentuk babi
hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah
orang yang sewaktu hidupnya meninggalkan
sholat , maka inilah balasannya dan
tempat kembali mereka adalah neraka..."
 BARISAN KETIGA
 Mereka berbentuk keledai, sedangkan
perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking.
"Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

  BARISAN KEEMPAT

 Digiring dari kubur dengan keadaan
darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli "
  BARISAN KELIMA

Digiring dari kubur dengan bau busuk
dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu
mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh
manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT , maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
   
BARISAN KEENAM

 Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan.
"Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu , maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka...”
BARISAN KETUJUH 
Digiring dari kubur tanpa mempunyai
lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka
itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran , maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah
neraka..."

BARISAN KEDELAPAN
Digiring dari kubur dalam keadaan
terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas.
"Mereka adalah orang yang berbuat zina , maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEMBILAN 
Digiring dari kubur dengan berwajah
hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api
gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan
tempat kembali mereka adalah neraka..."


BARISAN KESEPULUH 
Digiring dari kubur mereka dalam
keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah
 orang yang durhaka kepada orang tuanya , maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
 BARISAN KESEBELAS 
Digiring dari kubur mereka dengan
berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan,
bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai
ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak , maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah
neraka..." 
 BARISAN KEDUA BELAS

Mereka digiring dari kubur dengan
wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat
seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih
memaklumkan:"Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik.
Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika
meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan
tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan
keridhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

 

 Semoga kita semua berada di dalam saf
Ke-12, yang mendapat rahmat dari Allah SWT....Aamiin


wassalam

*******
Dikutip dari email seorang teman
06052009 

MAKSIAT MENGUNDANG BENCANA

Adakah hubungan antara bencana dengan kezaliman? Saat ini berita yang menguat memang hanya soal gejala alam. Orang mungkin akan menertawakan bila ada anggapan, ada kaitan antara bencana dan kemaksiatan. Sayangnya lagi, bila didekatkan dengan segi ruhaniah justru dibawa melenceng ke arah mistik.
Padahal apa yang diucapkan Nabi Adam AS ketika harus meninggalkan surga, "Ya Rabb kami, sesungguhnya kami menzalimi diri kami dan jika ENGKAU tak jua ampuni dan menyayangi kami, niscaya kami menjadi orang-orang merugi". 
Ketika Rasulullah SAW berda di Madinah terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya diatas tanah dan berkat, "Tenanglah..... belum datang saatnya bagimu".
Kemudian beliau berkata kepada para sahabat, "Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian.... maka jawablah (buatlah ALLAH ridha kepada kalian)".
Di masa Umar bin Khathab pun terjadi hal yang sama. Ketika terjadi gemap pada masa kekhalifahannya, ia berkata kepada penduduk Madinah "Wahai manusia apa ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan (dari maksiat kepada ALLAH) ? Andakata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan bersama kalian lagi!".
Ketajaman mata hatinya, Umar bin Khathab bisa merasakan bahwa kemaksiatan yang dilakukan oelh para penduduk Madinah, sepeninggalan Rasulullah dan Abubakas as-Shiddiq telah mengundang bencana. Umar segera mengingatkan kamu agar beristighfar. Taubat dan menjauhi maksiat.
Al Faruq bahkan mengancam akan meninggalkan mereka jika terjadi gempa lagi. Bumi dan seisinya adalah makhluk ALLAH SWT. Sesungguhnya bencana merupaka ayat-ayat ALLAH untuk menunjukkan kekuasaanyNYA, jika manusia tak lagi mau peduli terhadap ayat-ayat ALLAH.
Imam Ibnul Qoyyim dalam kitab Al-Jawab Al-Kafy mengungkapkan "Dan terkadang ALLAH menggetarkan bumi dengan guncangan yang dahsyat, menimbulkan rasa takut, khusyuk, rasa ingin kembali dan tunduk kepada ALLAH SWT, serta meninggalkan kemaksiatan dan penyesalan atas kekeliruan manusia".
Dikalangan Salaf, jika terjadi gempa bumi mereka berkata "Sesungguhnya Tuhan sedang menegur kalian".

*******
Buletin Jum'at AL-MAIDAH
Edisi 47, Tahun XVIII, 12 Dzulhijjah 1431 H

Kamis, 18 November 2010

MEMAAFKAN

Abu Abdillah al-Jadali berkata " Aku pernah bertanya kepada Aisyah tentang akhlak Rasulullah. Ia menjawab bahwa beliau tidak pernah bicara dan berlaku kotor. Beliau tidak pernah mengangkat suara, sekalipun itu dipasar. Beliau tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Beliau pemaaf dan lapang dada". (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Memaafkan adalah hal sulit untuk dilakukan, terutama bial berkenaan dengan kesalahan yang sangat berat. Padahal tidak sedikit dalil, baik itu yang disebutkan dalam Al-Qur'an maupun yang dijelaskan oleh rasulullah SAW.
Al-Qur'an menyebutkan bahwa memaafkan adalah perbuatan mulia. "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan" (QS. Asy-Syuura:43).
Saat bersama para sahabatnya, Rasulullah SAW pernah bersabda : "Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang menyebabkan ALLAH memuliakan dan meninggikan derajatmu?"  
Para sahabat menjawab "Tentu, wahai Rasulullah".
Rasulullah lalu bersabda : "Bersabar terhadap orang yang membencimu, memaafkan orang yang menzalimimu, memberi kepada orang yang memusuhimu dan menyambung silaturahim dengan orang yang memutuskan silaturahim denganmu." (HR. Thabrani).
Bahkan ALLAH SWT berjanji akan melimpahkan rahmat dan ampunan-NYA kepada orang yang memaafkan orang lain. ALLAH berfirman : "Dan jika kamu maafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), sesungguhnya ALLAH Mahas Pengampun, Maha Penyayang" (QS.At-Taghabuun : 14).
Oleh karena itu, memaafkan bukanlah sikap lemah atau kalah. Memaafkan adalah sikap mulia dan ksatria. Dan memang memaafkan membutuhkan keberanian dan kekuatan mental yang tidak kecil.
Rasulullah SAW bersabda : "Bukan dikatakan pemberani, orang yang cepat marah. Seorang pemberani adalah yang dapat menguasai dirinya sewaktu mara" (HR. Bukhari dan Muslim)


-------


Buletin Jum'at AL-MAIDAH
Edisi 23 Tahun XIX - 10 Jumadil Akhir 1430 H

Senin, 08 November 2010

RUMAH SAKIT DAN PERLAWANAN BLOKADE

Hari ini ada penjara besar bernama Gaza. Di sana jutaan saudara muslim kita tengah menghadapi blokade darat, laut juga udara. Penduduk Gaza dihukum karena salah memilih pemimpin. "Dosa besar" mereka adalah memenangkan Hammas dari Fatah (partai yang lebih disukai Israel). Hammas, atas dasar konstitusi menyusun kabinet sesuai hasil pemilu. Malang sekali, kabinet itu dibubarkan oleh Mahmud Abas. Itulah blokade politi, blokade non-fisik. Amerika bahkan meminta kepada Mahmud untuk mengkudeta. Sbuah arogansi bangsa purba yang mengusik rasa kemanusiaan publik dunia.
Manusia dari ragam suku dan budaya, dari ragam agama dan aliran politik  bersatu melawan blokade dengan beragam cara. Fenomena kapal Mavi Marmara, adalah bagian darinya. Perjuangan itu hingga kini masih berlanjut.

Blokade ternyata tidak hanya di darat, laut maupun udara. Bahkan ada di sistem teknik pengiriman bantuan. Saat di KBRI Kairo, kami mendapat penjelasan perihal prosedur pengiriman bantuan untuk muslim Gaza. Ada regulasi bahwa penyaluran melalui satu pintu bernama Egyption Red Cressent (Palang merah Mesir). Dan itulah pintu yang banyak digunakan oleh goverment negeri-negeri muslim, Dalam hal klausulnya disebutkan, harus ada rekomendasi dari Dewan Pengungsi PBB bahwa bantuan tersebut memang diperlukan. Jadi ada subyektifitas PBB untuk menilai barang ini perlu apa tidak, bermanfaat atau berbahaya. Semen yang sangat bermanfaat buat berlindung rakyat Gaza dari terik matahari, bisa sangat berbahaya dalam pandangan PBB. Kita semua tahu untuk siapa PBB bekerja selama ini?

Disinilah krusial persoalannya. Donasi ummat itu banyak, tetapi salah sasaran atau salah jalan. Ada obstale yang sengaja dibuat. Saat perang Gaza 2009 misalnya, menurut staf KBRI Kairo, terkumpul donasi buat Gaza 1,7 trilliun. Saya tidak menanyakan dalam mata uang apa? Tapi dugaan saya itu jika dirupiahkan. Donasi terbesar bersala dari negara-negara Arab khususnya Uni Emirat. Tapi kemana bantuan itu? Protap seakan berkata : "Harus melalui Mesir". Dan kita tahu Mesir tidak bersahabat dengan pemerintahan yang saha bernama Hammas. Itulah kenapa kita sering mendengar pernyataan dari Hammas bahwa bantuan-bantuan internasional tidak pernah sampai ke tangan mereka. Jika itu bantuan goverment to government. maka sampainya tentu ke Abu Mazin alias Mahmud Abas, karena memang itulah Pemerintah Otoritas Palestina yang diakui Amerika. Dan kini publik mengerti, bahwa Pemerintah Mahmud dikenal sangat korup.
Penderitaan rakyat Palestina banyak dijual oleh sekelompok elite ini. Ini juga yang membuat perolehan suara pemilunya jeblok dalam pemilu lalu.

Blokade tidak hanya sampai disini. Jika uang gede goverment terganjal regulasi dan unggah-ungguh diplomatik kenegaraan, maka demikian juga nasib uang receh masyarakay sipil negara Arab. Di Saudi misalnya, sudah lama [emerintah ini "mengharamkan" penggalangan dana semisal "Munasharoh Falestin" baik oleh individual maupun LSM. Seorang teman yang bekerja di LSM sana, harus menerima skorsing kerja saat berinisiatif mengumpulkan sumbangan Palestine bersama teman-temannya. Beruntung ia tidak dijebloskan ke penjara. Pendek kata, semua donasi harus dalam kontrol Kerajaan. Dunia paham, siapa dalang dibalik kerajaan itu? Padahal, dana receh semacam inilah yang kadang terasa berkah bagi muslim Gaza. Menlu Pemerintah Palestina di Gaza pernah menyatakan kepada delegasi Hilal Ahmar Society (HASI) bahwa NGO masih menjadi andalan untuk donasi muslim Gaza.

Blokade sistem juga sangat terasa di Border Rafah. Mensos Palestina di Gaza mengatakan kepada relawan Indonesia bahwa setiap hari, ada ribuan orang Palestina kesulitan untuk pulangh ke kampungnya. Mengapa? Ada protap berlaku disana bahwa otoritas yang berwenang utnuk menentukan buka dan tutup gerbang adalah mukhobarot ammah ( Intelejen Pusat ) Mesir. Tak ada kehadiran tentara Israel di tempat itu, hanay polisi atau tentara Mesir yang melakukan penampakan. Tapi itu hanya fisiknya, hanya casingnya saja. karena sesungguhnya yang ada adalah Israel inside. Dan itu lumrah bin logi. Kenapa? Staf KBRI Kairo menjelaskan, setiap tahun Mesir mendapat duit gratis 1,5 milyar dollar dari Amerika, masing-masing 12 m dalam bentuk bantuan militer dan 300 juta dollar untuk ekonomi. Jika yang berwenang adalah intelejen, sementara intelejen di dunia kini 'menjadi satu atap', maka yang berlaku tentu bukanlah aturan tata negara yang umum. Ia sangat terkait dengan subyektifitas si Intelejen dan bukan hukum.
Jika hukum yang berjalan, apa haknya Mesir menghalangi orang masuk ke negara lain?

Dari sini kita bersyukut bahwa relawan Indonesia termasuk getol dalam berjuang membangun kemandirian jalur bantuan. Meski mungkin jumlah donasinya tidak terlalu besar dibanding bangsa lain, tapi bantuan yang dilandasi cinta dan pengorbanan itu rasanya menjadi lain. Turki lebih dulu menerobos blokade ini. Kasus Mavi Marmara hanyalah bagian dari episode ini. Menurut cerita staf KBRI, para relawan Malaysia karena taat prosedur, akhirnya harus memberikan bantuannya dengan diantar Red Cressent Mesir sampai di pintu perbatasan. Saat bantuan diserahkan, mereka tidak boleh masuk Gaza karena memang hukum berkata demikian. "Tidak boleh ada konvoi, tidak boleh ada relawan yang masuk".
Banyak yang menyerah di Mesir karena terbentur regulasi. Tentu hal ini tidak salah, karena bantuan berupa obat-obatan, makanan, ambulan tetap bisa sampai tanoa harus masuk. Jika demikian, kenapa pula harus memaksa masuk ke Gaza?
Nah, sekarang bagaimana jika bantuan itu wujudnya adalah Rumah Sakit Indonesia ? Tentu akan sulit kontainer membawa bangunan ini masuk Gaza. Disinilah letak keunikan ide ini. Semoga rumah sakit ini, seperti termaktub dalam alasan yang ditulis MER-C, menjadi media silaturahim jangka panjang rakyat Indonesia dan Gaza.

 -------
Perbatasan Rafah, Juli 2010
Bambang Sukirno, Bagian Humas HASI, turut bersama 12 relawan MER-C
Disadur dari newsletter Hilal Ahmar Society
 

Kamis, 04 November 2010

PSIKOLOGI AL-QUR'AN

Pada awal surat Al-Qiyamah disebutkan : " "Aku bersumpah dengan hari kiamat. Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (diri sendiri). Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna" ( QS. 75 : 1-4 )

Al-Banan merupakan jama' dari kata bananah yang berarti ruas yang ada di jari jemari. Banan artinya bagian dari jari jemari. Bagian-bagian ini sangat kecil. Mengapa ALLAH SWT memilih bercerita tentang oenciptaan dan penyusunannya sebagai dalil, bahwa DIA mampu menciptakan manusia setelah matinya?
Mengapa dalam Al-Qur'an tidak memilih anggota badan yang lebih besar untuk dibicarakan?
Karena di dalam penyusunan jari-jemari terkandung rahasia kecermatan yang menakjubkan. Jari-jemari setiap orang berbeda baik dalam kerutan maupun ruas-ruasnya. Setiap jari dipenuhi lipatan-lipatan (kerutan-kerutan) yang sangat kecil dan garis-garis yang sangat banyak yang tidak mungkin sama dengan jari orang lain.

Para ilmuwan mengetahui kerutan-kerutan ini tidak akan berubah selamanya. Bahkan sampai mati sehingga jasad hancur dan membusuk. Tahun 1984 ketika di Inggris diadakan penelitian untuk mengenal orang melalui lipatan (garis) jari jemarinya dengan sistem yang khusus. Dari sinilah lahir ilmu psikologi, untuk melihat pertumbuhan dan perwujudan kepribadian seseorang hari demi hari.  Setelah itu negara menyetujui keberadaan ilmu psikologi ini, dan memberikan keleluasaan bagi yang ingin melakukan penyelidikan ilmiah.

AL-QUR'AN menyebutkan penyusunan jari jemari yang sangat kecil dan halus sebagai suatu isyarat, bahwa apa yang ada di dalam penyusunan jari-jemari ini termasuk dari kecermatan ciptaan ILAHI, dans etiap jemari memiliki posisi dan ruas yang tidak sama dari jemari orang lain.
Maha Suci ALLAH, sebaik-baik Pencipta, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

-------

Buletin Jum'at AL-MAIDAH Edisi 45
05-11-2010 / 28 Dzulqaidah 1431 H

TAUBAT PELEBUR DOSA

ALLAH SWT Yang Maha Penyanyang telah membentangkan jalan-jalan bagi penghapusan dosa. Dosa besar sepanjang tidak menyangkut hak-hak sesama manusia akan diampuni dengan syarat TOBAT. Seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW : "Andaikan dosa-dosa seseorang menumpuk setinggi langit, lalu ia bertobat kepada ALLAH, niscaya akan diterima tobatnya". 
Malaikat pencatat amal konon dibuat lupa dihadapan ALLAH SWT akan dosa-dosa orang yang mau bertobat.

Nabi Muhammad SAW memberi contoh bagaimana sebuah tindakan kebaikan dapat mengikis dosa. Beliau bertanya kepada para sahabatnya :
" Jika ada sungai mengalir di muka rumah, lalu penghuninya mandi lima kali sehari masihkah tersisa sedikit kotoran dari tubuhnya?"
Mereka menjawab, "Tak akan ada sedikitpun".
Lalu kata Nabi SAW, " Pula sholat lima waktu dapat menghapus dosa-dosa".

Sebagaimana sholat lima waktu, sholat Jum'at ke Jum'at dan puasa Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, adalah pelebur dosa-dosa yang timbul antara keduanya. Apabila selama Ramadhan, si hamba meramaikannya dengan sholat, tadarus dan sedekah. Dengan lunturnya dosa-dosa itu, sebagai hasil positif puasa Ramdhan, fajar baru mesti menyingsing. Kita terlahi kembali sebagai "manusia baru", yakni makhluk yang telah menghiaskan dirinya dengan sifat-sifat Tuhan Sang Maha Mulia, adil pemurah, penyanyang, penegak kebenaran dan seterusnya.

Ya ALLAH, sucikanlah diriku dari kekotoran dan kejelekan, berilah kesabaran padaku untuk menerima segala ketentuan, dan berilah kemampuan kepadaku untuk bertaqwa, dan bergaul dengan orang-orang yang baik dengan bantuan-MU. wahai Dambaan orang-orang yang bertaqwa.


Disadur dari Media Baitul Maal LA-TAHZAN
Ramadhan 1431 H - Agustus 2010

Rabu, 03 November 2010

RENUNGAN 1

MELURUSKAN JIWA

Di kala manusia menjadikan jiwanya sebagai sumber kebahagiaan dan kesengsaraan hidup, AL-QUR'AN menaruh perhatian besar untuk meluruskan jiwa itu dengan akhlak yang mulia dan sifat-sifat yang baik.
"Dan, jiwa serta penyempurnaannya (penciptannya) maka ALLAH mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketalwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan, sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (QS. Asy-Syams : 8-10).
Di dalam AL-QUR'AN ada beberapa fondasi yang mampu menopang tegak dan lurusnya jiwa manusia. Diantaranya :
Pertama, mengesakan ALLAH SWT dan tidak menyekutukan-NYA. Inilah fondasi dasar paling essensial untuk meluruskan jiwa kita.
Sebagaimana Luqman Alhakim pertama kali menasihati putranya : "Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan ALLAH, sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar".
Kedua, mendirikan sholat. Sholat merupakan penyempurnaan jiwa manusia, sebagaimana amar ma'ruf dan nahi munkar adalah penyempurnaan kebaikan dan kesabaran menghadapi musibah dan ketetapan ALLAH SWT.
Ketiga, bersikap TAWADHU' ( merendahkan diri ) dan tidak sombong dengan memalingkan muka dari manusia, sebagaimana diisyaratkan dalam firman ALLAH SWT :
"Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di bumi ini dengan sombong, sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri" ( QS. Luqman : 18 ).
Keempat, sederhana dalam berjalan. Artinya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lamban, Rasulullah SAW bersabda : "Berjalan cepat menghilangkan wibawa orang mukmin" (Alhadits).
Kelima, merendahkan suara dalam berbicara, karena meninggikan suara merupakan hal tercela, ibarat suara keledai.
---------------
Dikutip dari : Buletin Jum'at AL-MAIDAH edisi 24, Tahun XIX 12-06-2009.