Rabu, 15 Juni 2011

KOBARKAN JIWA PENGORBANAN



Rasulullah SAW menginatkan umatnya, kemiskinan mendekati kekufuran. Betapa seorang muslim menderita kemiskinan mudah menukar akidahnya dengan setumpuk uang datau sekardus mie instant sehingga menjadi murtad. Tak ayal, banyak ulama menganjurkan seorang muslim kaya untuk membantu meringankan penderitaan saudaranya. Kekayaan bukan segalanya, tetapi dengan kekayaan membantu mengatasi persoalan kemuskinan harta umat.
Adanya jihad harta sendiri diharapkan sendiri diharapkan sebagai proses tawazun (keseimbangan). Menginfakkan harta berapapun jumlahnya merupakan salah satu cara mengurangi kemiskinan. Keyakinan itu harus ditanamkan sebagai upaya kemandirian dan menjauhkan diri dari belas kasihan orang lain.
Mengapa jihad harta sangat penting? Keburukan semakin mengeksistensikan diri, didukung dana berlimpah. Tak jarang pendukung kebathilan berani mengeluarkan biaya besar. Berbagai proyek menghancurkan Islam diberikan dana besar. Akktifitas mencuci otak melalui pornografi, kristenisasi, terorisme dan narkoba mampu merajalela. Jika seorang muslim miskin harta, potensi kebathilan gagal dikalahkan kebaikan. Dampak lebih jauh melahirkan generasi peminta minta dan tidak mandiri.
Fakta sekarang berbicara, kemiskinan dekat dengan kekafiran. Betapa mudahnya seorang muslim miskin harta menjual keimanannya. Harga diri sebagai pengikut Islam tergadaikan sekardus mie, sembako dan uang ratusan ribu.
ALLAH SWT berfirman : “Sesungguhnya orang-orang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan ALLAH. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan dalam neraka Jahanamlah oaring-orang kafir itu dikumpulkan”. ( QS. Al-Anfal:36 ).
Semoag ALLAH SWT memberikan kelimpahan rezeki bagi kita. Dengan rezeki ini, kitya bias menginfakkan sebagai amaliyah dihadapan ALLAH SWT kelak dan mampu meringankan penderitaan saudara kita. Sehingga kemiskinan dan derita saudara kita dapat berkurang.
************************************************************************

Disadur dari Buletin Jum’at Al Maidah
6 Rabiul Akhir 1432 H / 11 Maret 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar